-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Tim IBBC Bersama Gerbang Sedekah Galang Donasi, Renovasi Madrasah di Bandung Barat semoga Terwujud

Sabtu, 12 November 2022 | November 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-12T16:00:11Z

Open donasi untuk membantu renovasi pembangunan madrasah Darul Amanah di Kecamatan Cisarua KBB (foto: Abdul Kholilulloh). 

BANDUNG BARAT|SekitarKita.net,-

Hati siapa yang tak terenyuh melihat kondisi bangunan madrasah yang didalamnya terdapat puluhan santri penghafal Al-Qur'an, mereka mayoritas santri terdiri dari anak-anak itu was-was dengan kondisi memprihatinkan.

 

Dibalik dinding usang dan rapuh beratapkan bilik bambu, suara lantang serta semangat puluhan anak-anak terdengar jelas dari jendela tanpa kaca. Tatkala hujan turun pun masuk disela-sela atap yang bolong dan menggenangi tikar duduk para santri.


Mereka mengaji di Madrasah Darul Amanah meskipun dengan kondisi sangat memprihatikan tetap semangat mengaji, tempat mereka menimba ilmu itu nyaris ambruk hanya tersisa bambu penyangga. 


Kondisi itulah yang membuat jutaan pasang mata tak bisa menampik derita para santri, salah satunya relawan kemanusiaan tim Info Bandung Barat Cimahi (IBBC) dengan followers 38,1 ribu ini berinisiatif menggandeng Gerbang Sedekah dengan followers 49,3 ribu.

Kondisi bangunan madrasah Darul Amanah nampak dari luar.


Keduanya bersama-sama menggalang donasi untuk membantu renovasi pembangunan madrasah Darul Amanah yang berlokasi di Jalan Pamoyanan, RT 04/13 Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).


Andi Azuhra koordinator tim open donasi mengatakan, berawal dari aduan via Instagram, pihaknya langsung menelusuri tentang kondisi bangunan yang ternyata memang betul adanya.


"Awalnya aduan di Instagram via DM kang, keesokan hari tim menelurkan lokasi dan ternyata bener kondisinya memang miris dan memprihatinkan," kata Andi. Sabtu 12 November 2022.


Ia menyebut, melihat kondisi itu, atas dari hati yang paling dalam, ia mencoba berdiskusi untuk membantu merenovasi bangunan madrasah tersebut. Pihaknya sepakat untuk membantu sesama terlebih mereka ialah para santri hebat dan bertalenta.


"Kami bersama tim Gerbang Sedekah membuka open donasi untuk membantu renovasi, melihat antusiasme para santri dan semangat mengaji sangat tinggi," terangnya.

Puluhan santri yang terdiri dari anak-anak antusias mengaji meskipun kondisi bangunan nyaris ambruk (foto: Abdul Kholilulloh).

Pihaknya tak menampik dengan kondisi itu, hal ini lah yang menggugah keinginan untuk melaksanakan hal baik. Bagi siapapun, kata Andi, silahkan sisihkan hartanya untuk saling berbagi.


"Ayo sahabat baik bantu mereka buat wujudkan impian mereka punya tempat yang layak dan nyaman untuk mereka belajar. Salurkan donasi terbaikmu ke : 

Transfer Donasi :

No. Rek BSI (451)1035291683 

No. Rek Mandiri 1300085558552 

A/n Yayasan Gerbang Sedekah, atau langsung datang kelokasi," tuturnya.



Diketahui sebelumnya, sosok guru yang setia menemani puluhan anak-anak itu ternyata seorang guru ngaji lulusan Universitas Gunung Dijati (UIN) Bandung. Sukarela ia mengajar dan membagikan ilmunya secara gratis.


"Rasa haru dan prihatin bercampur melihat antusias anak-anak di kampung itu dalam mempelajari agama Islam. Cuman ada sedikit resah melihat kondisi bangunannya yang sangat memprihatinkan," kata Dede Hidayat.


Dede menjelaskan, ternyata gubuk tua yang sudah lapuk rapuh itu dulunya rumah tunggal sesepuh dikawasan Cisarua, dimana rumah itu merupakan milik sang kakek dari Dede, bangunan tersebut kosong sejak dua tahun semenjak pemiliknya meninggal dunia.

Dede Hidayat, guru ngaji 


"Ini peninggalan almarhum kakek, atas kesepakatan keluarga dan dihibahkan untuk aktivitas mengajar ngaji anak-anak, memang bangunannya terbuat dari perpaduan tembok, kayu dan bilik bambu," terangnya.


Dede menceritakan lebih jauh, setelah lulus kuliah, ia berkeinginan membuat sebuah pesantren gratis. Dan memanfaatkan bangunan kosong milik sang kakek.


"Saya sangat ingin memiliki sebuah pesantren gratis kang, doakan saya semoga anak-anak disini tumbuh pintar menjadi seorang ahli Qur'an, dan cita-cita besar saya semoga tercapai," terangnya.


Berawal dari minat itu lah yang membuat Dede semangat mengajar ngaji, rintangan dan tantangan sedikit demi sedikit ia lewati. Dari mulai tempat kumuh di sulap menjadi tempat ibadah.


"Awalnya ini tempat kumuh terdapat botol minuman keras saya bersihkan, Alhamdulillah sedikit demi sedikit tempat itu bisa dibuat ngaji awalnya 2 orang anak sekrang Alhamdulillah sudah 35 anak murid," ungkap Dede.


"Alhamdulillah juga para orang tua murid pada dukung untuk mengaji disini dan masyarakat juga menerima semua ini, doakan semoga bisa terwujud membuat pesantren siapapun hamba Allah yang ingin menyisihkan hartanya kami sangat berterimakasih,"pungkasnya.


Senada dikatakan Pandu Pratama salah seorang murid, terkadang ia dan teman-temannya sesekali khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun antusias dan semangat untuk mengaji begitu tinggi.


“Seneng ajah disini rame, sudah dari 2021 udah ngaji di sini, awalnya diajak temen,” kata Pandu.


Selain itu, mereka harus melewati jalan setapak di tengah kebun milik warga untuk menuju madrasah. Terlebih malam hari tanpa lampu dan penerangan.

Pandu Pratama, siswa murid madrasah Darul Amanah 


“Rumah saya diatas lewat jalan itu kecil, takut,” tuturnya.


Pandu mengaku, dalam kegiatan mengaji tidak sedikitpun di pungut biaya alias gratis, ia dan rekan sebayanya lebih semangat untuk mengaji walaupun tak sedikit dari mereka jarak tempuh dari rumah ke madrasah cukup jauh.


"Disini rame banyak temen, sekarang saya sudah bisa tajwid dan hafalan," pungkas Pandu.