Dispernakan KBB saat melakukan vaksin pada (28/06) terhadap hewan ternak upaya pencegahan kasus PMK di Bandung Barat. (Foto: Abdul) dok. SekitarKita.net |
Bandung Barat, SekitarKita.net,- Sebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini sudah mencapai zero (nol) persen.
Kendati itu, kerugian yang disebabkan penyakit dari hewan ternak tersebut hingga mencapai Rp 30 miliar dalam kurun waktu dua bulan lebih.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, Undang Husni Thamrin menjelaskan, total hewan yang terkonfirmasi PMK di Bandung Barat berjumlah 17.018 iekor.
Dari jumlah tersebut, hewan yang mati sebanyak 1.389 ekor. Sedangkan, yang masih terpapar atau belum dinyatakan sembuh saat ini mencapai 0 ekor. Sementara, yang sudah dinyatakan sembuh dari PMK mencapai, 13.671 ekor.
"Mulai ada kasus di KBB itu, pasca lebaran (Idul Fitri) kemarin. Tapi alhamdulilah, sekarang sudah zero kasus," jelas Undang kepada wartawan, Senin (29/08/2022).
Lebih jauh Undang menjelaskan, hewan ternak yang paling banyak terkonfirmasi PMK di Kabupaten Bandung Barar adalah sapi. Untuk lainnya, domba dan kambing.
Berdasarkan data populasi hewan ternak yang ada di KBB pertanggal 17 Agustus 2022 diantaranya, sapi perah 23.434 ekor, sapi potong 1.685 ekor, kerbau 486 ekor, kuda 659 ekor, kambing 1.960 dan domba 26103 ekor.
Dikatakannya, saat ini wilayah KBB relatif aman dari serangkan PMK. Namun ia mengimbau, agar para peternak tetap waspada terutama, terhadap hewan yang didatangkan dari luar daerah.
"Kita harus tetap berhati-hati dengan hewan dari luar yang mau masuk ke daerah kita, karena belum tentubaman" ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan hewan (Keswan) di Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, hingga saat ini vaksinasi terhadap masih tetap berjalan. Jumlah hewan ternak yang sudah divaksin, sebanyak 9.748 ekor.
"Yang kita vaksin itu 50 persennya dari populasi. Karena sisanya sudah tertular. Insha Allah vaksinasi tahap dua bakal dilaksanakan Januari tahun depan," katanya.
Ia pun menambahkan, pihaknya tengah menjakukan bantuan ke pemerintah pusat. Nantinya, bantuan itu diperuntukan bagi para peternak yang terkena dampak PMK atau hewan ternaknya mengalami kematian.
Saat ini, lebih jauh dia, pihaknya baru sebatas melakukan sosialisasi pada peternak. Sementara jumlah hewan ternak yang akan diajukan 1.209 ekor, untuk dibagikan ke peternak maksimal 5 ekor.
"Bantuan yang disiapkan pemerintah pusat untuk sapi sebesar Rp10 juta/ ekor dan domba Rp1,5 juta. Nantinya bantuan langsung masuk rekening peternaknya," pungkasnya.***(Abdul)