Kopdar IBBC 'Manjangkeun Deduluran' sukses digelar, dicafe Sultanhub no 41 Jalan Tirtayasa, Kota Bandung. Minggu (25/09/2022). Foto Kris/Top Jabar |
Bandung, SekitarKita.net,- Dunia digitalisasi memang tidak pernah bosan untuk dibahas dan dikembangkan. Oleh karena itu, berbagai macam komunitas pun terbentuk baik skala kecil maupun besar.
Ditengah gempuran media sosial yang ramai diperbincangkan, penting pula untuk mengetahui dengan bijak tentang bersosial media serta perlunya kolaborasi pentahelix itu dilakukan.
Pasalnya, banyak kesimpang siuran terkait pemberitaan informasi yang dirasa kurang tepat, perlunya cek and ricek serta kroscek betul sebuah berita dari sumber informasi yang tepat.
"Agenda hari ini salah satu yang harus dibuat, kolaborasi pentahelix itu hal sangat penting, kerjasama antar lembaga atau kerjasama antar beberapa unsur memang harus terlibat," kata Uncle Teebob saat ditemui SekitarKita.net disela-sela silaturahmi kopdar IBBC dan mediagram se- Bandung Raya di Cafe Sultanhub no 41 Jalan Tirtayasa, Kota Bandung. Minggu (25/09/2022).
Uncle Teebob, relawan untuk kemanusiaan (kiri) foto: Abdul |
Pria yang aktif dibidang sosial kemanusiaan ini juga menyebut, hal ini sudah dibuktikan dengan bisa bersama-sama maju di era digitalisasi seperti sekarang ini.
"Kita sama-sama di era canggih seperti sekarang sangat dibutuhkan dan memang harus dilakukan. Saran kepada temen-temen ketika memberitakan sesuatu kembali lagi cek and ricek jangan sampai terjadi ketika orang memberikan sumber informasi pemberitaan tidak benar atau hoaks itu yang bahaya," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya selalu memberi motivasi kepada rekan-rekan untuk selalu berbuat baik dimanapun berada termasuk di media sosial.
Acara lebih meriah dengan hadirnya ustadz kondang Evie Effendi (foto: Abdul) |
"Berbuat baiklah karena setiap harinya kita tidak tau, perbuatan baik mana yang akan diterima Allah," tuturnya Uncle Teebob dengan gaya bahasanya.
Senada dikatakan ustadz Evie Effendi, ia mengatakan, tetap satu frekuensi tetap satu resonansi, samakan misi dan visi sebagai mediagram harus bisa menjalanin silaturahmi dan berkolaborasi.
"Samakan misi dan visi teangan ridho ilahi biar sar'i. Apapun itu karyanya harus tetap bermanfaat bagi khalayak publik, terlebih media jangan sampai mengeluarkan stagment yang bikin resah," kata Ustadz Evie.
Ustadz kondang yang dikenal ramah itu juga menyebut, dalam keadaan apapun suatu mediagram, biarkan semua berjalan sesuai kehendakNya yang jadi tugas adalah menyampaikan amanah.
Ustadz Evie Effendi (foto: Kris/ Top Jabar) |
"Dan terbukti hari ini terbangun rensonasi kekompakan kita tidak menggunakan seragam karena kita all media kita insya Allah kita suka keseragaman," terang Evie.
"Kalau hidup pingin sukses buka akses banyakin CS banyakin progres banyak protes insyaallah diproses ujungnya sukses," sambung Ustadz Evie dengan senyum.
Evie menilai, diera digitalisasi seperti sekarang pentingnya kolaborasi pentahelix, harus ada konfirmasi dan verivikasi serta pentingnya tabayun (silaturahmi).
"Memang perlu up to date ya jangan kurang update, justru informasi itu tidak boleh basi. Harus detik ini terjadi dan harus detik ini terinformasikan tapi yang jadi berat persolan adalah benar atau tidak informasi itu," tegasnya.
Ia mengatakan, Jangan sampai terjadi sumber yang menyebabkan hoaks, pihaknya menyarankan kepada warganet khususnya kepada netizen.
"Jangan dulu berkomentar kalau belum jelas persoalan nya nanti kita akan terjebak dengan komentar kita, karena komentar kita salah dan ada yang scrinsot anda akan bisa bermasalah, maka bijaklah dalam menyikapi berita dan dalam menyimpulkan dan dalam mengomentarinya dengan segala perhitungan," bebernya.
Sesi foto bersama mediagram se-Jawa Barat dan tim relawan untuk kemanusiaan serta ustadz Evie Effendi |
Ditemui dilokasi yang sama, Andi selaku panitia Kopdar IBBC mengatakan, pertemuan ini melibatkan puluhan mediagram dan beberapa media massa se- Jawa Barat dan sekitarnya.
"Kopdar (kopi darat) ini kali pertama kita mengadakan, bertujuan selain mempererat tali silaturahmi juga penting membahas isu-isu dunia di era digitalisasi seperti sekarang ini," katanya.
Andi menilai, agenda ini sangat penting baginya, pasalnya, seringnya influencer atau mediagram jarang bertatap muka, hanya sebatas di sosial media.
"Sekalian kita bertatap muka dengan rekan-rekan yang lain, tema kali ini Manjangkeun Duduluran, (memanjangkan persaudaraan)," terang Andi.
Kendati demikian, beberapa komunitas kemanusiaan juga terlibat disini, Andi mengatakan, jarang sekali agenda seperti ini jarang dilakukan khususnya di Jawa Barat.
"Komunitas ini kedepannya akan digelar rutin dalam menyelenggarakan kopdar, Seluruh mediagram se- Bandung Raya, Jawa Barat dan sekitarnya," tuturnya.
Andi menyebut, Kopdar Baraya di Kafe Sultan Hub, Kota Bandung, Minggu 25 September 2022 kali pertama ini sukses digelar.
"Suatu kehormatan @indonesiadailynet bisa ikut serta dalam silaturahmi dengan teman-teman penggiat media sosial. Terimakasih @uncle_teebob dan ustadz Evie Effendi @evieefendie serta @sena_asbhoel Sebuah pertemuan yang menyenangkan, nambah kerabat, teman, sahabat, sodara, dan relasi yang luas di Jawa Barat," pungkas Andi.