Sampel kopi Gununghalu KBB yang berhasil diterbangkan ke Benua Eropa dan Amerika (foto: Abdul/dok. Sekitarkita.net) |
Bandung Barat, SekitarKita.net,- Ditengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan himpitan ekonomi, petani kopi di Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mampu membuktikan bisa bersaing di kanca Internasional.
Pasalnya, baru-baru ini jenis kopi Gununghalu (Arabika) atau Java Preanger Specialty Grade Arabica asal Bandung Barat berhasil menembus pasar dunia dengan menerbangkan kopi Gununghalu ke-3 benua Eropa dan Amerika.
Petani Kopi Gununghalu, Rani Mayasari mengatakan, sebanyak 9,1 ton kopi asal Kabupaten Bandung Barat diekspor ke tiga benua yakni Eropa, Amerika dan Timur Tengah.
Rani Mayasari, petani kopi Gununghalu KBB |
"Pengiriman kopi ke Amerika tersebut yakni Boston, Florida sama Chicago. Untuk Eropa kita mengirim ke Belanda sama Turki. Midle Eastnya kita kirim ke Bahrain sama Saudi Arabia," katanya saat ditemui SekitarKita.net di Padalarang Sabtu (24/09/2022).
Rani menjelaskan, ini kali pertama ekspor kopi Gununghalu ditempuh secara mandiri melalui jasa ketiga dari pihak (eksportir) dan dibantu pemerintah daerah (Pemda) Bandung Barat.
"Yang diekspor ini 9,1 ton greenbean. Jika dirupiahkan nilai ekspornya sekitar Rp1,5 miliar, kita buktikan bahwa orang desa rejeki kota," terangnya.
Saat pelepasan 9,1 Ton Kopi Gununghalu didampingi Plt Bupati KBB, Hengky Kurniawan dan jajarannya (foto: Abdul/dok sekitarkita.net) |
Kendati itu, selama pandemi Covid-19 ini, kata Rani, para petani terus meningkatkan kualitasnya kopinya. Terbukti petani kopi di Gununghalu mampu mengekspor keluar negeri hasil kerja keras dan dorongan dari pemerintah.
"Jadi dengan peluncuran ekspor yang sekarang disupport oleh Pak Bupati, harapan saya prosesor yang lain pun bisa ikut memulai untuk ekspor produknya sendiri, memproses hasil panennya sendiri, tidak menjual hasil panen cherry kopi mentah ke provinsi lain," tegasnya.
"Kita terus menggodok kapasitas dan meningkatkan kualitas kopi dari yang dianggap biasa saja sampai menemukan cara pengolahan yang benar-benar bisa menghasilkan kualitas kopi spesial," sambungnya.
Dokumen telah disiapkan untuk keberangkatan kopi Gununghalu ke Benua Eropa dan Amerika (foto: Abdul/dok sekitarkita.net) |
Dengan rincian, lanjut Rani, luas perkebunan kopi kurang lebih 350 pihaknya berharap kuantitas kopi yang diekspor terus meningkat. Terlebih harga green Bean yang mencapai Rp150 ribu hingga Rp 200 ribu perkilogram.
"Baik dikatakan, kita perlu kerja sama dari semua para petani kopi di Bandung Barat. Sehingga kapasitasnya bisa terus meningkat dari musim panen ke musim panen," tuturnya.
Senada dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, pihaknya bakal terus konsisten mendukung para petani dengan upaya-upaya kongkret yang dilakukan Pemkab Bandung Barat.
"Kita akan berikan kemudahan bagi para petani agar semakin lebih sejahtera. Tentu ini jadi upaya untuk memperbaiki ekonomi khususnya bagi para petani," katanya.
Plt Bupati KBB, Hengky Kurniawan (foto: Abdul) |
Hengki mengatakan, pihaknya terus memberikan dukungan penuh kepada para petani dengan memberikan bantuan bibit, peningkatan kapasitas, bantuan mesin dan juga yang lainnya.
"Tentu saya mengapresiasi kepada petani kopi Bandung Barat yang berhasil mengekspor sebesar 9,1 ton produk kopi dari Gununghalu yang tidak melalui eksportir. Kita apresiasi mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan bukti nyata pemerintah Bandung Barat hadir," tuturnya.
"Daerah Bandung Barat sendiri memiliki tiga kopi unggulan yang berani bersaing di pasar dunia, seperti Kopi Tangkuban Parahu, Kopi Burangrang Selatan (Bursel) dan Kopi Gununghalu," pungkasnya.
Editor: Abdul Kholilulloh