-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Tradisi Dendam Kesumat, Situasi Terkini Pasca Tawuran Dua Kelompok di Kawasan Manggarai Jakarta Selatan Kembali Normal

Senin, 19 September 2022 | September 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-18T21:00:44Z
Situasi pasca terjadi aksi tawuran dua kelompok warga di Manggarai, Tebet Jakarta Selatan, kini arus lalulintas lancar dan kondusif, Senin (19/09/2022) dini hari.


Jakarta, SekitarKita.net,- Pasca terjadi aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok warga di kawasan jembatan Manggarai, Tebet Jakarta Selatan Minggu (18/09/2022) malam, kini arus lalulintas kembali normal.


Pada keterangan warga yang diterima redaksi SekitarKita.net sebelumnya, sekitar pukul 22.00 WIB pemuda di Manggarai terlibat tawuran, arus lalulintas sempat tertutup.


Tak hanya itu, tawuran dua kelompok tersebut diwarnai saling serang dengan menggunakan batu dan kayu serta petasan kembang api. 


Berdasarkan keterangan warga yang diterima redaksi, dua kelompok warga kembali terlibat bentrok di kawasan Manggarai itu memang kerap sekali terjadi.


"Tawuran lagi min di kawasan jembatan Manggarai," cuit keterangan warga yang tidak mau disebutkan namanya.


Sementara itu video yang diterima berdurasi 18 detik itu, memperlihatkan situasi arus lalulintas dilokasi berangsur ramai lancar. Hanya terlihat sisa bekas tawuran.

Situasi pasca terjadi aksi tawuran dua kelompok warga di Manggarai kondusif, petugas gabungan TNI-Polri masih melakukan penjagaan ketat. (video: KabarNegri)




Beruntung, aksi bentrokan antar kampung tersebut dapat di bubarkan oleh aparat kepolisian dari Polres Jakarta Selatan dengan menembakkan gas airmata.


Terlihat aparat gabungan dari TNI-POLRI tengah melakukan penjagaan ketat dilokasi guna menghindari bentrokan susulan.


Berdasarkan informasi, situasi di kawasan Manggarai, Tebet Jakarta Selatan sudah kondusif dan sudah dapat dilalui kendaraan.


Sementara itu, berdasarkan berapa sumber, ada semacam tradisi dendam kesumat antara Menteng Tenggulun dan Manggarai. Masalah kecil saja antara salah satu seorang masing-masing warga masyarakat di situ ada yang tersinggung, lantas jadi pertentangan antar warga.


Dilatari berbagai motif, warga di kawasan tersebut seperti memiliki sinyal yang mereka ketahui jika nantinya terjadi tawuran.



Untuk mengantisipasi dan merendam, Polres Metro Jakarta Selatan masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian dengan memperkuat personel penjagaan.


Bahkan didirikan posko pantau terpadu yang melibatkan anggota dari Polres Metro Jakarta Selatan, sejumlah Polsek, Koramil dan juga unsur muspida.


Seperti yang dilansir ngopibareng.id, menurut Ketua RW 05 Manggarai Isnu Dwi Haryanto, sinyal tawuran kerap ditandai dengan pesan berantai dan letusan suara.


 

Dalam sepekan ini sudah tiga kali peristiwa tawuran terjadi. Pertama pada Senin 2 September, menjelang Maghrib, Selasa 3 September dini hari dan puncaknya Rabu sore 4 September. 


"Selalu ditandai dengan pesan berantai dan letusan suar," kata dia.


Lima jam menjelang tawuran berlangsung di atas jembatan rel kereta Jalan Tambak, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat telah menerima pesan berantai melalui WhatsApp.


 


Isinya, "'Akan terjadi penyerangan jam 5". "Saya membaca pesan itu dari salah satu warga yang ikut terlibat tawuran," kata dia.



Tujuan dari letusan suar (kembang api) dan dorlok (senapan buru dengan peluru gotri) adalah untuk memancing kedatangan lawan. Suara letusan itu berasal dari warga Tenggulun Menteng untuk memancing kedatangan massa dari warga RW 05, RW 06 dan RW 12 Manggarai.



Reporter: Arjun/KabarNegri 

Editor.     : Abdul Kholilulloh