-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Gempa Cianjur Diduga Sesar Cimandiri Aktif, PVMPG: ada Titik Belum Teridentifikasi

Selasa, 22 November 2022 | November 22, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-22T13:57:26Z
Sungai Cimandiri, Kabupaten Sukabumi (foto: istimewa).

BANDUNG| SekitarKita.net- Peristiwa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 Senin (21/11) sekira pukul 13.21 WIB yang mengguncang Kabupaten Cianjur itu diduga patahan sesar Cimandiri aktif dan ada titik yang belum teridentifikasi. 


Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Supartoyo mengatakan, gempa itu diduga akibat pergerakan sesar Cimandiri. Dimana titik sesar aktif Cimandiri di duga menjadi pemicu gempa di Cianjur. 


"Menurut data badan geologi, lokasi di episenter atau pusat gempa cukup jauh dari Cimandiri, bahkan bisa di bilang ada titik sesar lain yang belum teridentifikasi dengan baik,” katanya saat dihubungi, Selasa 22 November 2022.


Ia menjelaskan, jaraknya yang cukup jauh dari sesar Cimandiri belum bisa dipastikan perkiraannya.


“Untuk jarak cukup jauh sekitar 9 kilo lebih dari sesar Cimandiri, jadi belum bisa di perkirakan dari titik sesar Cimandiri atau bukan,” 

Ilustrasi peta patahan sesar Cimandiri (foto: BMKG).

Lebih lanjut ia menurutnya, secara geologis memang tidak nampak karena tertutup oleh Gunung Api Gede Pangrango.


“Karena untuk gempa yang terjadi kemarin, secara geologis memang tidak nampak karena tertutup oleh endapan Gunung Api Gede Pangrango,” terangnya.


“Posisinya di sebelah barat daya sekitar 9 kilo dari kota Cianjur dan kemudian sebelah tenggara dari Gunung Gede Pangrango, jadi untuk lokasi-lokasi yang berada di Gunung Api itu tertutup oleh material-material Erupsi Gunung api,” lanjutnya.


Menurutnya, pihaknya menilai, bisa disimpulkan semua terjadi akibat adanya sesar lain di luar zona sesar itu sendiri.


“Untuk sementara bisa di simpulkan semua terjadi akibat adanya sesar lain di luar zona sesar Cimandiri,” jelasnya.


Ia menegaskan, dampak sangat besar dirasakan meskipun kekuatannya berskala 5.6 maka akan berdampak sangat signifikan dengan kerusakan bangunan yang cukup parah.

Peta Sesar Cimandiri.


"Bahkan adanya longsor bisanya kekuatan nya cukup lumayan bisa mencapai skala intensitas 6 MMI meskipun kekuasaannya 5.6 namun kedalaman nya cukup dangkal,” sambungnya.


Kendati demikian, pihaknya merinci ada beberapa sesar yang aktif di Jawa Barat yang patut diwaspadai dan diketahui oleh masyarakat.


“Sasar yang aktif di Jawa Barat itu ada Cimandiri, Lembang, Sesar Cileunyi, Sesar Tanjungsari, serta Sesar Rancaekek,” jelasnya


Ia menegaskan, sumber titik gempa bumi biasanya terjadi diantaranya akibat sesar yang aktif.


“sumber lokasi gempa di Jawa Barat bermacam-macam ada yang dari laut yang di sebut Zona penunjaman walaupun untuk dimensi nya berbeda-beda,” sebutnya.


Sejumlah kalangan menduga Gempa Cianjur, Jawa Barat yang terjadi Senin (21/11/22) dipicu oleh pergerakan Sesar Cimandiri. 


Sebagai informasi, Sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif yang memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.


Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr Ismawan meragukan bahwa penyebab Gempa Cianjur dipicu pergerakan Sesar Cimandiri. Salah satu yang mendukung hipotesis tersebut adalah lokasi episenter gempa yang berada jauh dari bentangan Sesar Cimandiri.


“Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari Sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama,” kata Ismawan seperti yang dikutip SekitaKita.net dirilis dari akun resmi Unpad.


Ia menjelaskan, kawasan Cugenang yang menjadi episenter Gempa Cianjur berjarak sekira 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri.


Dimana diketahui jalur Sesar Cimandiri bermula dari Palabuhanratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.


Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa lebar dari Sesar Cimandiri adalah berkisar 8-10 meter. 


Selain itu, kontur dari Sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.


"Ini kemungkinan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada,” pungkasnya.***



Sumber: PVMPG dan UNPAD 

Editor: Abdul Kholilulloh