BPBD KBB assessment lokasi longsor di Jalan Kolonel Masturi, kecamatan Cisarua, puncak Bandung Barat (KBB). |
BANDUNG BARAT| SekitarKita.net-
Longsor di bibir Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tepatnya di dekat objek wisata Curug Pelangi Cimahi kembali terjadi.
Longsor terbaru diketahui terjadi pada Kamis (1/12/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Tepian jalan penghubung Padalarang dan Cimahi menuju kawasan wisata Lembang itu kian terkikis disertai retakan di badan jalan yang memanjang.
Andi (21) warga Kecamatan Lembang KBB mengatakan, pihaknya merasa resah dan was-was kala melintas dilokasi tersebut, pasalnya longsor ini terjadi ketiga kalinya dilokasi yang sama dan belum juga ada perbaikan serius.
"Saya kebetulan kalau kerja dari Lembang ke Padalarang lewat sini, ini longsor sebetulnya sudah lama sekitar setahun lalu, cuman belum ada perbaikan serius kang hanya di batasi pembatas saja, was-was dan juga khawatir takut terjadi apa-apa," kata Andi kepada SekitarKita.net, Jum'at (02/12/2022).
Selain was-was, kata Andi, kemacetan panjang kerap terjadi hampir setiap hari bahkan dilibur akhir pekan, lantaran arus lalulintas diberlakukan buka tutup jalur.
"Kalau kerja suka telat, mangkanya berangkat suka pagi, di berlakukan buka tutup jalur disini yang jadi pemicu macet panjang hampir setiap hari," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan longsor di titik tersebut terjadi usai hujan deras mengguyur. Tanah yang labil terkikis air yang tak mengalir ke saluran pembuangan.
"Ini yang ke tiga kalinya, dimana longsor terjadi sekitar jam 21.00 WIB. Terjadi setelah hujan mengguyur wilayah Bandung Barat, khususnya wilayah Cisarua," ungkap Duddy saat dihubungi.
Duddy mengatakan longsor di ruas jalan tersebut merupakan kejadian yang ketiga kali sejak longsor pertama terjadi pada tanggal 26 Desember 2020 silam.
"Longsor pertama sekitar tahun 2020, longsor kedua itu November 2022. Nah yang kemarin malam itu kejadian ketiga kalinya," kata Duddy.
Duddy mengatakan hingga saat ini jalan tersebut belum diperbaiki. Penanganan dilakukan alakadarnya mulai dari menutup tebing yang menopang badan jalan dengan plastik agar tak longsor. Namun tak banyak berdampak positif.
"Kita sudah ajukan ke provinsi dan Bina Marga KBB untuk diperbaiki, tapi perbaikannya belum terealisasi. Jadi kita pasang rambu-rambu untuk berhati-hati dan tidak digunakan dua ruas jalan," kata Duddy.
Saat ini pihaknya terus memantau titik longsor tersebut dan memastikan ruas jalan masih bisa dilalui kendaraan. Sejak kejadian longsor pertama, badan jalan yang digunakan hanya sebelah sehingga diberlakukan skema buka tutup.
"Arus lalulintas dipastikan masih bisa dilalui kendaraan, tapi khusus kendaraan kecil. Seperti biasanya buka tutup jalur karena yang dipakai hanya satu lajur," pungkasnya.