Warga mengevakuasi mobil pickup terjun ke tebing sedalam kurang lebih 10 meter di Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (foto: Abdul Kholilulloh) |
BANDUNG BARAT|SekitarKita.net,-
Terjadi kecelakaan tunggal melibatkan mobil pick up jenis Grandmax terjun ke saluran air (tebing) setinggi kurang lebih 10 meter, pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi.
Kendaraan mobil pickup warna hitam bernopol BG 1306 XL membawa sayuran itu terguling tepat di Kampung Tagog Munding, RT03/RW08, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Zoyadi (50) warga setempat mengatakan, sang sopir yang mengendarai mobil melaju dari arah Cianjur menuju Bandung diduga mengantuk lalu oleng dan menghantam tembok gapura gang.
"Kejadian pas sesudah sholat subuh, kedengaran suara kenceng lalu saya keluar untuk memastikan, dan ternyata mobil hitam udah berada posisi kepala mobil di bawah, langsung evakuasi sopir pas ditanya lagi ngantuk bawa sayuran mengarah ke Lembang," kata Zoyadi saat ditemui SekitarKita.net dilokasi, Kamis siang.
Ia menjelaskan, pada peristiwa tersebut, warga langsung membawa sang sopir ke RS terdekat untuk dilakukan pertolongan pertama.
Zoyadi (50) warga Citatah, Kecamatan Cipatat KBB. |
Dalam kondisi medan yang sulit, kata Zoyadi, warga dibantu aparat kepolisian hingga siang ini pihaknya masih mengevakuasi mobil tersebut secara manual.
"Hampir 10 jam evakuasi mobil ini, dari mulai memisahkan (mencopot) bak belakang lebih dulu, mengingat jalannya sulit hanya bisa dilalui motor, medannya juga cukup tinggi sekitar 10 meter, ini juga dibantu mobil derek," jelasnya.
Sementara itu, Panit Lantas Polsek Cipatat, IPDA Mulyadi Yusup mengatakan, usai melakukan koordinasi dengan pemilik mobil, pihaknya melakukan evakuasi manual.
Panit Lantas Polsek Cipatat, IPDA Mulyadi Yusup |
"Hasil kesepakatan dengan pemilik kendaraan, karena ini kecelakaan tunggal akhirnya meminta dievakuasi manual dibantu warga sekitar, kami terus melakukan pemantauan dari pagi hingga saat ini," jelasnya.
Kendati itu, ia menghimbau kepada pengendara baik roda dua maupun roda empat, mengingat jalur tersebut rawan dan sering alami insiden untuk lebih berhati-hati jika melintas diwilayah tersebut.
"Berdasarkan keterangan warga memang lokasi ini sudah hampir tiga kali alami kejadian serupa dan di evakuasi manual, kami himbau untuk lebih berhati-hati jika dalam berkendara terasa mengantuk lebih baik istirahat sejenak," imbuhnya.
"Kami akan berkoordinasi dengan provinsi untuk selanjutnya memasang rambu-rambu lalulintas dan pembatas jalan, khususnya diwilayah rawan," tandasnya.***