-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Bentuk Sinergitas dengan Ulama di Bandung Barat, ala Anggota DPRD Jabar Edi Rusyandi

Rabu, 31 Agustus 2022 | Agustus 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-31T12:33:58Z
Anggota DPRD Jabar fraksi Partai Golkar, Edi Rusyandi (foto: Instagram @edirusyandi)


Bandung Barat, SekitarKita.net,- Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) sekretaris fraksi Partai Golkar, Edi Rusyandi mengapresiasi kegiatan syahriahan rutin yang dilaksanakan di Majelis Ulama Indonesia Kampung Situwargi, Masjid Nurul Iman, Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB).


Kegiatan yang dihadiri Kepala Desa Bojong Apad Sutisna, Ketua MUI, Kecamatan Rongga, Kyai Asep Uwes Fathoni, tokoh pemuda dan ratusan warga masyarakat setempat bentuk sinergitas sekaligus silaturahmi antar pemuda, ulama, umaro dan tokoh agama.


"Kegiatan syahriahan MUI ini diharapkan didukung penuh oleh pemerintah desa, semoga kegiatan rutin tersebut bisa dilaksanakan terus berkelanjutan oleh MUI setempat yang telah berlangsung lebih dari lima tahun," kata Edi Rusyandi, Rabu (31/08/2022). 


Edi Rusyandi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jabar mengatakan, menjadi bagian dari program pembangunan desa dalam memperkuat mental spritual masyarakat. 


Kendati itu, keberhasilan pembangunan bukan hanya dibidang fisik material semata, tapi juga kesejahteraan bathiniah dan mental spritual. Pembangunan material dan spritual, keduanya harus seimbang dan selaras.


Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jabar, Edi Rusyandi 


"Bentuk kongkrit dukungan pemerintah ini salahsatunya dengan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan-kegiatan syiar keagamaan yang dilaksanakan oleh MUI desa dan lembaga keagamaan lainnya," ujar Edi sang legislator asal Cipongkor itu. 


Selain itu, forum syahriahan juga menjadi forum strategis, sarana silaturahmi antar ulama, pemerintah (umaro), dan masyarakat. Kebersamaan tiga elemen Ini menjadi modal penting suksesnya kegiatan pembangunan desa. 


"Dari sinergi inilah yang kemudian akan menciptakan tatanan harmoni masyarakat. Masyarakay Hidup guyub, rukun, runtut raut sauyunan," tuturnya.


Ia menilai, keindahan ini nampak dalam acara, setiap warga membawa hasil olahan makanan dari rumahnya masing masing untuk disuguhkan, saling berbagi dan menikmati. 


Karena itu, pihaknya mengajak semuanya terutama para aparat pemerintah desa untuk senantiasa dekat dengan ulama dan menghormati kedudukannya.


"Sebagaimana sebuah keterangan agama yang mengatakan, kalau keduanya (ulama dan umaro), maka baiklah masyarakat. Apabila rusak, maka rusaklah masyarakat," pungkasnya. (Abdul)


Editor: Abdul Kholilulloh