-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Anggota Komisi VIII DPRI Gelontorkan Dana, Peduli Pencak Silat di Bandung Barat

Kamis, 18 Agustus 2022 | Agustus 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-18T09:20:56Z
Anggota Komisi VIII DPR-RI, Ace Hasan Syadzily melalui Kemensos RI memberikan bantuan untuk Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara sektor Giri Asih Pandepokan Batu Karang KBB 


Bandung Barat, SekitarKita.net,- Anggota Komisi VIII DPR-RI, Ace Hasan Syadzily melalui Kementerian Sosial (Kemensos RI) memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana untuk perguruan pencak silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara (padepokan Batu Karang) Kabupaten Bandung Barat (KBB).


Ace Hasan Syadzily yang merupakan Ketua DPP Partai Golkar memberikan bantuan itu bukan tanpa alasan. Hal ini bentuk wujud apresiasi dan perhatian serta kecintaan dalam budaya seni pencak silat di Jawa Barat umum di Bandung Barat.


"Mari kita sama-sama bangun kesenian. Dengan seni kita bisa menjadi masyarakat beradab. Budaya kita sangat kaya dan sangat penting kita kembangkan", ujar pria yang disapa TB Ace Hasan. Kamis (18/08/2022).

Anggota Komisi VIII DPR-RI, Ace Hasan Syadzily 



Minimnya sarana dan prasarana tak menyurutkan untuk berlatih dan meraih prestasi gemilang bagi 

perguruan pencak silat Gadjah Putih Padepokan Batu Karang KBB, sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) yang berada di bawah naungan PPSI Kabupaten Bandung Barat.


"Kami juga dapat sedikit membantu alat kesenian. Semoga dapat membantu pengembangan kesenian Sunda. Saya apresiasi setinggi-tingginya para pekerja seni ", lanjutnya.

Mega Paksi Pusaka Nusantara sektor Giri Asih Pandepokan Batu Karang Kecamatan Batujajar KBB (foto: Abdul) 



Sementara itu, Dadi Suryadi, ketua Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara sektor Giri Asih Pandepokan Batu Karang KBB mengatakan, meskipun terkendala sarana dan prasarana, prestasi yang diraih pencak silat tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada lantaran kendala yang dirasakan terkait sarana dan prasarana yang ada sangat minim.


"Adapun Kendala, yang di alami di padepokan adalah kurangnya dukungan dari pemerintah setempat tapi tidak menyurutkan semangat untuk tetap berlatih," kata Dadi.


Ia menjelaskan, adapun dana dan biaya untuk berlatih di padepokan, Dadi mengatakan dari hasil iuran para anggotanya dan uang khas pribadi.


"Biaya yang ada sedikit banyak ada yang dari dana kas anggota bahkan pemerintah pusat atau Provinsi dari Kemensos pernah memberi anggaran dana, justru dari pemerintah setempat tidak pernah memberikan bantuan," tegasnya.

Dadi Suryadi, ketua Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka Nusantara sektor Giri Asih Pandepokan Batu Karang KBB didampingi Abah Anom pelatih teknik ajaran Gadjah Putih 


Ia bersyukur, pihaknya pun banyak ingin berterimakasih untuk pemerntah pusat atau provinsi yang sudah mendukung padepokan Batu Karang ini.


Terakhir kami ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada kang H. Ace Hasan Syadzily Anggota DPRI yang telah memberi batuan melalui kementrian sosial Republik indosesia berupa alat-alat yang baru kali ini kita dapatkan bantuan, sekali lagi trimakasih," pungkasnya.*** (Abdul).