Tim INAFIS Polres Cimahi melakukan olah TKP, memastikan penyebab kebakaran di Kampung Sudimampir RT04 RW24, Desa Padalarang KBB (foto: Abdul Kholilulloh/dok. SekitarKita.net) |
Isak tangis mengharukan menyelimuti kedatangan jenazah korban saat dibawa menggunakan mobil ambulance dari RS Cahya Kawaluyaan menuju rumah duka pada Kamis (29/09) pukul 16.20 WIB sore tadi.
DA (9) bocah SD asal kampung Sudimampir, RT04/RW24, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditemukan meninggal dunia pada peristiwa kebakaran yang menimpa rumahnya.
Terasa sangat memilukan bagi keluarga korban. Pasalnya, mereka tidak menyangka jika kebakaran yang terjadi sekitar pukul 11.20 WIB tersebut mengakibatkan seorang anggota keluarganya meninggal dunia.
Diketahui, korban kala itu terjebak dalam kobaran api dan tidak bisa menyelamatkan diri keluar rumah. Warga yang ikut membantu memadamkan api menemukan korban sudah tidak bernyawa.
"Korban DA ini keponakan saya, anak dari adik saya yang bernama Bela dan suami Adi, korban sendiri baru saja pulang sekolah saat kebakaran terjadi," kata Nurdin (34) saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, pada saat kejadian dirinya sedang bekerja termasuk ibu korban Bela juga sedang bekerja. Sementara neneknya jualan bakso tahu dan kakeknya ngojek. Sehingga korban di rumah berdua dengan adiknya yang berinisial A (3,5).
"Kalau info yang saya denger, DA pulang sekolah sempat beli basreng dan masak lalu makan. Ruangan dapur itu kan di belakang, jadi susah buat keluar karena api sudah membesar dan terjebak, kini jenazah korban sudah dimakamkan," tuturnya.
Sementara itu, Camat Padalarang, Dudi Supriyadi mengatakan, turut prihatin dan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga Badru (60). Ia bersama perangkat desa mengantarkan jenazah kerumah duka usai dibawa dari RS Cahya Kawaluyaan Kota Baru Padalarang KBB.
Ia mengatakan, jenazah sampai dirumah disalatkan di masjid terdekat. Jenazah korban DA sendiri langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari kediamannya.
"Alhamdulillah korban sudah dipulasara, kemudian sudah disalatkan juga. Kita sudah memakamkan korban dimakamkan di TPU Pasir Gede, kami segenap mewakili kecamatan dan pemerintah turut berbelasungkawa atas musibah ini," kata Dudi Supriyadi.
Ia menjelaskan, pihaknya serempak bersama aparatur pemerintah, Kapolres, Kapolsek, BPBD KBB, Damkar KBB, Dinsos KBB, Kecamatan, Desa, RT/RW, tengah ikut serta membantu dalam proses peristiwa kebakaran ini.
"Untuk semua dan penyebab belum bisa di konfirmasikan di karenakan semua masih dalam penyelidikan pihak kepolisian dan kita belum berani untuk menyimpulkan," terbagi Dudi.
Ia menyebut, pihaknya belum bisa memastikan kronologis awal dan penyebab terjadinya kebakaran tersebut, mengingat masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
"Penyebab dan kronologinya kami serahkan kepada pihak kepolisian yang bertugas, untuk nominal kerugian yang di derita korban secara keseluruhan di perkirakan antara 50 sampai 100 juta, itu pun hanya perkiraan, kita tunggu saja keterangan dari pihak berwenang," pungkasnya.
Foto dokumentasi: Abdul Kholilulloh / Dok. SekitarKita.net