-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Jeritan Warga Bandung Barat Harga BBM Naik Tidak Seimbang Dengan BLT, Dianggap Bukan Solusi

Sabtu, 03 September 2022 | September 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-03T11:33:07Z
Antrean panjang pengisian BBM di SPBU Kota Baru Parahyangan KBB, pasca kenaikan harga pada Sabtu 03/09 tadi. (Foto: @infobdgbaratcimahi)


Bandung Barat, SekitarKita.net,- Pekerja di Kabupaten Bandung Barat (KBB) merasakan dampak imbas kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax mulai hari ini Sabtu, 3 September 2022 hari ini.


Hal ini dirasakan Andy azhura warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sesaat ditemui usai membeli BBM dengan harga selangit sejak pukul 14.30 WIB hari ini.


Menurut andy, sebagai pekerja/buruh di Bandung Barat ia merasa kebijakan kenaikan harga BBM Pertalite maupun Pertamax sangat memberatkan terlebih pasca ditimpa pandemi Covid-19.



"Ini memberatkan bagi saya sebagai pekerja, walaupun kenaikan harganya kurang lebih Rp2.000, tapi ini tetap memberatkan gimana yang tidak bekerja/belum mendapatkan penghasilan, informasi yang saya dapat katanya ada BLT BBM buat pekerja saya rasa kebijakan itu kurang tepat," ujarnya saat ditemui di SPBU Kota Baru Parahyangan KBB. Sabtu (03/09/2022).


Detik-detik antrean panjang pengisian BBM di SPBU Kota Baru Parahyangan (video: @infobdgbaratcimahi).


Diketahui, Bantuan Langsung Tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM atau BLT BBM telah cair mulai Kamis, 1 September 2022 kemarin.


Masyarakat yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan BLT BBM sebesar Rp 600 ribu.


"BLT BBM diberikan sebanyak 3 kali selama empat bulan dengan masing-masing KPM akan menerima dana bantuan sebesar Rp 300 ribu itu saya rasa tidak merata dan banyak kecurangan seperti pembagian bansos kemarin di Bandung Barat, intinya kurang tepat banyak permainan nantinya," kata andy.


Sebelum harga BBM Pertalite dan Pertamax mengalami kenaikan, kata Andy, dirinya biasa membeli BBM dengan dana sebesar Rp30.000.


Kendati itu, dengan kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax, andy harus merogoh kocek hinigga Rp50.000.


"Biasanya saya beli Pertalite atau Pertamax Rp30.000 per hari. Nah sekarang Rp30.000 bakal kurang buat sehari-hari. Karena kenaikan harga ini, saya beli sampai Rp50.000," papar andy.


Lebih lanjut andy menyatakan kenaikan harga BBM Pertalite dan Pertamax terasa memberatkan dikarenakan ditempat ia bekerja tidak ada kenaikan upah.


"Ditempat saya bekerja tidak ada kenaikan upah, Masih segitu-gitu aja. Harapan saya kalau pemerintah menaikan harga BBM, naikin juga upah pekerja yang merata, jangan hanya di wilayah tertentu saja," pungkasnya.***(Abdul)