-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Turun ke Jalan, Mahasiswa BEM-SI dan Buruh Gebrak Tolak Kenaikan BBM, Unjuk Rasa Berujung Bakar Ban

Selasa, 13 September 2022 | September 13, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-13T11:20:21Z
Massa demonstrasi dari mahasiswa BEM SI dan buruh Gebrak berujung bakar ban (foto @kabarnegri)


Jakarta, SekitarKita.net,- Aksi unjuk rasa di Patung Kuda Jakarta Pusat gabungan dari mahasiswa BEM SI dan Kolektif Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan longmach.


Selain itu, massa aksi yang terdiri dari aliansi mahasiswa dan buruh melakukan aksi unjuk rasa kenaikan BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Hingga aksi bakar ban pun dilakukan massa.


Pantauan KabarNegri tim SekitarKita.net, Selasa (13/9/2022), terlihat kelompok massa aksi yang tergabung dari BEM- SI serta Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila membakar ban di depan kawat berduri yang sudah disiagakan polisi.


Terlihat dalam video api dan asap hitam tebal membubung tinggi di lokasi. Orasi terdengar saat mereka melakukan aksi bakar ban.




Koordinator BEM-SI pusat, Arif Maulana mengatakan, hasil Konsolidasi Nasional II, terpantau dalam beberapa pekan ini terjadi banyaknya penolakan atas kenaikan BBM.


"Namun lagi-lagi pemerintah tidak mendengarkan, tidak menimbang apa yang menjadi keresahan dan penderitaan rakyat saat ini," kata Arif melalui keterangan tertulis BEM-SI. Selasa (13/09/2022).


Arif menyerukan, maka kami (BEM-SI) hadir kembali untuk melakukan perlawanan terhadap penguasa, kebijakan penguasa yang tidak pro pada rakyat. Pihaknya datang kembali untuk menentang ketidakadilan yang terjadi.


"Kepada seluruh mahasiswa yang resah dan marah akan kondisi yang terjadi pada saat ini, kami dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia menolak keras kenaikan BBM," terangnya.



Sementara itu, Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan aksi unjuk rasa yang sama terkait penolakan kenaikan BBM yang dirasa rakyat tercekik.


Kebijakan menaikan harga BBM ini menambah rangkaian kebijakan Pemerintah yang membuat masyarakat semakin terpuruk dan menderita.


Pasalnya, hal ini mengabaikan efek domino yang ditimbulkan, yakni kenaikan harga bahan-bahan pokok akibat biaya produksi dan distribusi yang juga meningkat. 


"Lebih buruk, pemerintah mengambil sikap ini tanpa terlebih dahulu memilih kebijakan alternative yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat seperti merekonstruksi APBN, mengalihkan pendanaan proyek IKN, menghapus pajak penghasilan atau menaikan upah buruh," cuit keterangan koordinator Gebrak pada orasinya.


Ia menilai, Hal secara jelas menunjukan, bahwa keputusan menaikan harga BBM sama sekali tidak didasarkan pada keberpihakan Pemerintah kepada rakyat. 


"Kami massa Gerakan Buruh Bersama Rakyat dan mengabarkan aksi perjuangan MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM tersebut kepada Pemerintah dan seluruh Rakyat Indonesia," terangnya.


"Pusatnya Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Tuntutan kami tolak kenaikan harga BBM, turunkan harga kebutuhan pokok, Cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan PP turunanya,  Cabut UU P3, Tolak Revisi UU KUHP (RKUHP), Tolak Revisi UU SISDIKNAS," pungkasnya.


Diketahui, sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pusat lokasi demo berada di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Selasa (13/9/2022) hari ini.


Terlihat mereka membawa atribut pelengkap aksi, dari bendera BEM masing-masing hingga spanduk uang bertuliskan 'Masyarakat Tersiksa, Turunkan BBM'.


Sementara itu, lalu lintas di beberapa ruas jalan terlihat tersendat. Kepadatan terjadi dari Jalan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, hingga Jalan Budi Kemuliaan imbas kedatangan serempak.


Untuk diketahui, selain massa dari mahasiswa, di lokasi yang sama ada aliansi buruh yang juga melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.



Kontributor: Arjun/ KabarNegri

Editor.          : Abdul Kholilulloh