-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Geger, Ditemukan Mayat Tergantung di Pohon Setinggi 15 Meter di Cihampelas Bandung Barat

Kamis, 06 Oktober 2022 | Oktober 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-06T12:05:40Z
Ilustrasi penemuan mayat (Foto: Abdul Kholilulloh)


Bandung Barat, SekitarKita.net,- Warga Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria tergantung di atas pohon setinggi 15 meter dalam keadaan membusuk. Pada Kamis 06 Oktober 2022 sekira pukul 08.00 WIB pagi tadi.


Diketahui D (45) ditemukan warga dengan kondisi mengenaskan di Kampung Cihurang RT03/RW04, Desa Singajaya Kecamatan Cihampelas KBB di dalam hutan.


Menurut keterangan warga sekitar WE (23) mengatakan, korban memang cenderung seperti diduga depresi, kemungkinan terlalu banyak menghadapi masalah sehingga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.


"Warga menemukan korban dalam posisi leher terikat (gantung diri) diatas pohon besar," katanya saat dihubungi SekitarKita.net Kamis 06 Oktober 2022.


Ia mengatakan, sebelumnya korban dinyatakan hilang serta dalam proses pencarian pihak keluarga dan warga sekitar.


"Warga sudah mencari hampir 3 hari, innalilahi pas ditemukan sudah tergantung, dan sudah dikebumikan di pemakaman umum terdekat," terangnya kembali.


Sementara itu, Kanit Intelkam Polsek Cililin, Ipda Dadang Ajat Sudrajat membenarkan kejadian tersebut, pihaknya mendapatkan laporan langsung menuju kelokasi TKP.


"Pas di cek dilokasi ternyata benar korban sudah dalam posisi tergantung diatas pohon setinggi 15 meter," kata Ipda Dadang.


Ia menyebut, pihak langsung menghubungi Damkar KBB untuk melakukan evakuasi jasad yang tergantung, mengingat kondisi medan sulit dan terjal serta tinggi.


"Berawal dari warga yang menemukan, posisi di dalam hutan jalan setapak jadi dibantu tim damkar untuk naik keatas, jasad tersebut sudah 3 hari tergantung diatas," terangnya kembali.


Ia mengatakan, usai dilakukan evakuasi jasad tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.


"Tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan. Dan keluarga sudah sepakat untuk tidak di visum serta mengikhlaskan musibah ini," tuturnya.


Dijelaskannya kembali, menurut keterangan keluarga, kata Ipda Dadang, korban dinyatakan hilang sejak 3 hari sebelumnya sehingga pihaknya melakukan pencarian bersama warga sekitar.


"Menurut keterangan saksi dan bukti, korban sebelumnya terlihat mondar mandir dikampung sekitar, diduga depresi lantaran banyak menghadapi masalah hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia," tegasnya.


"Sekali lagi tidak ada unsur kekerasan murni musibah, karena keluarga menolak untuk divisum korban dimakamkan di pemakaman umum terdekat," pungkasnya.


Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.


Anda bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam. Untuk wilayah Bandung Barat bisa menghubungi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat (022) 2700260


Editor: Abdul Kholilulloh