Tradisi lebaran tahunan, reuni alumni tahun 2013 SDN 01 Kesadikan, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, (foto: Abdul Kholilulloh) |
KABUPATEN TEGAL | SekitarKita.NET- Setiap negara memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan Idul Fitri. Begitu pula di Indonesia, negara dengan penduduk muslim berbesar di dunia, memiliki kekhasan sendiri saat berlebaran.
Beragam budaya berlebaran masyarakat Indonesia. Ada yang merayakannya dengan keluarga besar di kampung halaman – hal mana melahirkan tradisi “mudik”. Adapula yang merayakannya hanya dengan keluarga inti di rumah masing-masing, dan berkumpul (reuni) bersama rekan alumni SD, SMP dan SMK.
Momen lebaran mungkin tidak sama di tiap tahunnya. Tahun ini misalnya, berbeda dengan Idul Fitri dua tahun sebelumnya, ketika mudik dilarang, mobilitas dan kerumunan orang tidak disarankan. Kini, mudik sudah kembali diperbolehkan, sholat tarawih dan Sholat id pun sudah dapat digelar di masjid-masjid maupun lapangan.
Momentum haru Idul Fitri 1444 H tahun 2023 sangat dirasakan Dian warga Pedukuhan Kajongan, Desa Kesadikan, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, ia bersyukur di tahun ini bisa kembali berkumpul dengan kerabat alumni tahun 2013 SDN 01 Kesadikan.
"Alhamdulillah tahun ini kita bisa berkumpul lagi bareng alumni SDN 01 Kesadikan tahun 2013, tradisi ini memang sering kita lakukan pas momen lebaran," kata Dian saat ditemui di salah satu Cafe terkenal di wilayah Bongkok Kramat Tegal, Rabu 26 April 2023.
Dian menyebut, momen berkumpul setahun sekali ini kurang lengkap tanpa kehadiran rekan-rekan, biasanya, kata Dian, semua personil hadir sehingga suasana terasa ramai.
"Biasanya semua kumpul, tahun ini kita berempat saja, faktor kesibukan masing-masing memiliki pekerjaan," tuturnya.
Hal ini tak mengurangi Dian dan rekan-rekan untuk melakukan pertemuan sekaligus halal bihalal. Bertujuan, agar kedepannya hubungan silaturahmi ini selalu terjalin dan terjaga erat.
"Meskipun sedikit ya Alhamdulillah kita masih bisa berkumpul, silaturahmi ini akan terus terjalin sampai anak-anak kita besar nanti," jelasnya.
Adapun pembahasan yang menarik, kata Dian kembali, diantara mereka menyingung pekerjaan dan pendapatan penghasilan, kemudian kisah masa lalunya.
"Kalau kumpul kita selalu membahas keluarga masing-masing, pekerjaan dan biasa masa lalu kita, saling support ada yang berjualan pecel, ibu rumahtangga dan wanita karir dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu, Putri kerabat karibnya mengatakan, pihaknya merasa bersyukur di tahun ini masih bisa berkumpul bersama.
"Alhamdulillah tahun ini bisa kumpul lagi, saya liat perkembangan perubahan temen-temen semakin maju, tambah cantik dan sukses, aamiin," kata Putri.
"Semoga tahun depan bisa berkumpul lagi, bisa membawa anak dan suami/istri masing-masing," tandasnya.
Penulis: Abdul Kholilulloh