-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Sepekan Mendiang Oni, Keluarga Minta Polisi Usut Kasus Meninggalnya Pedagang Nasi di Bekasi

Sabtu, 24 Juni 2023 | Juni 24, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-24T06:49:43Z
Keluarga almarhum Oni Wicaksono (36) warga Kampung Siluman RT05/RW01, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan ziarah ke makam (foto: Abdul Kholilulloh)

KABUPATEN BEKASI | SekitarKita.NET,-

Nasib malang menimpa Oni Wicaksono (36) warga Kampung Siluman RT05/RW01, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ia tewas usai di keroyok masa pada 18 Juni 2023 lalu.


Genap sepekan mendiang Oni dimakamkan, keluarga korban kini hanya bisa berpasrah diri dengan kepergiannya, segala upaya pun telah ditempuh untuk menuntut hak dan kewajibannya.


Pria yang berprofesi sebagai pedagang nasi itu tewas diduga sebelumnya terlibat cekcok dengan pengemudi ojek online (online). Saat dilokasi kejadian ia diteriaki begal dan sempat jadi bulan-bulanan massa.


"Kronologi pada 18 Juni 2023,

 awal itu kalau saya denger dari warga di lokasi, katanya mau merebut motor, naik ojeg dari stasiun Tambun ke arah Kedaung Kramat Mundu, dari situ tukang ojeg bilang motor mau di ambil sehingga mengundang masa," kata Yoyo (31) adik korban saat ditemui dilokasi, Sabtu, (24/06/2023).


Yoyo menjelaskan, dari teriakan pengemudi ojol itu memancing warga sekitar keluar dan menghakimi Oni. Pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus tersebut.


"Sampai akhirnya almarhum kaka saya di keroyok masa oleh warga sekitar, kami dari keluarga meminta kasus ini segera di usut tuntas kenapa kaka saya di perlakukan seperti ini, kalau memang bersalah biarkan hukum yang berjalan," jelasnya.


Ia menyebut, usai kejadian, pihaknya langsung membuat laporan ke Polres Metro Bekasi, kata Yoyo, kasus tersebut masih dalam penyelidikan petugas kepolisian, namun hingga saat ini belum ada kepastian.


"Masih penyidikan itu yang saya tau, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan belum ada kabar ke keluarga," ujarnya.


"Dari pihak keluarga sudah membuat laporan malam hari kejadian, sampai saat ini belum ada tindakan tegas. Harapan dari keluarga secepatnya pelaku ini di tangkap sesuai hukum berlaku di Indonesia," harapnya.


Adapun luka korban akibat dikeroyok massa, kata dia, dibagian kepala bagian belakang, kemaluan dan paha sebelah kiri kemudian di tubuh korban terdapat luka bekas sundutan rokok.


"Untuk luka-luka Kaka saya terlihat di kepala bagian belakang robek, kemaluan dan paha sebelah kiri dan di dada terdapat sundutan rokok. Untuk jasad saya tidak melihat langsung hanya di foto," tuturnya.


Sementara itu, Nung Khasanah (37) ibu korban menyebut, dirinya tak menyangka, anak ke dua dari tiga bersaudara ini tewas mengenaskan. Sebagai ibu, Ia sudah berfirasat tidak mengenakan sehari sebelum kejadian.


"Saya bermimpi gigi bagian atas copot, enggak taunya dapet kabar anak saya meninggal dunia," ujar Nung.


Nung menjelaskan, dirinya tak menyangka bahwa anaknya akan mengalami nasib memilukan (meninggal secara tragis), pihaknya mendorong kepada kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus ini.


"Saya enggak menyangka anak saya meninggal kaya gini, Almarhum anak saya meninggal istri dan satu anak usia 11 tahun, hari Senin tepat sepekan meninggalnya korban," jelasnya.


"Saya berharap kasus ini segera di usut tuntas, saya masih belum menyangka anak saya meninggal dengan cara seperti ini," tandasnya.


Sebelumnya, dikabarkan korban tewas saat memesan ojek online, dari stasiun Tambun ke arah Kedaung Kramat Mundu, sesampainya dilokasi korban sempat melakukan penodongan terhadap pengemudi menggunakan gunting.


Dari situ, pengemudi ojol tersebut berteriak hingga akhirnya memancing masa keluar, kesal dengan aksi diduga percobaan penodongan, warga secara berutal mengeroyok dan korban tewas di tempat. Sejauh ini kasus tersebut tengah di tangani pihak kepolisian Polres Metro Bekasi.


Reporter: Ari

Penulis: Abdul Kholilulloh