-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Anggota DPRD Jabar Blusukan Jalan Cihampelas KBB, Temukan Fakta Baru, Ternyata ini Masalahnya

Selasa, 01 November 2022 | November 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-01T14:09:50Z
Jalan penghubung dua Desa Tanjungjaya dan Desa Mekarjaya Kecamatan Cihampelas KBB rusak parah (foto: Abdul Kholilulloh)

Bandung Barat, SekitarKita.net,- Berangkat dari rasa prihatin dan kegelisahan warga di dua Desa Tanjungjaya dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Edi Rusyandi terjun langsung blusukan.


Sebelumnya sempat viral dimedia sosial, buruknya infrastruktur jalan kabupaten ini membuat warga sekitar kesal, bentuk protes warga meluap saat aspirasi mereka (warga) tidak didengar oleh Pemkab Bandung Barat.


Tak hanya itu, selain warga menanam pohon pisang di tengah jalan lubang dan memasang spanduk penolakan baliho bertuliskan tak akan berpartisipasi pada Pilkada 2024.

Anggota DPRD Jabar, Edi Rusyandi 


"Saya hari ini menyusuri jalan yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi trending topik. Kondisinya memang sangat miris dan memprihatinkan, sebagian besar jalan sudah berlubang dan bergelombang rusaknya cukup parah," kata Edi, Senin 31 Oktober 2022.


Politisi partai Golkar ini juga menyebut, penanganan dan perbaikan yang di harap kan warga terkait jalanan yang rusak di wilayah Cihampelas sangat minim respon. 


"Dimana jalur kabupaten ini merupakan jalan stategis, selain digunakan warga dua desa tersebut, juga tersambung dengan Jembatan Apung Bucin yang menjadi jalur alternatif pengendara dari arah Cipongkor, Cililin, Gununghalu, Sindangkerta dan Rongga," terang edi.

Jalan Desa Tanjungjaya, Cihampelas KBB 


Mirisnya, kata Edi, jalan ini sangat vital dalam mendukung roda ekonomi masyarakat, pekerja, pelajar para pelajar juga kegiatan masyarakat lainnya.


"Sedangkan kalo di telaah dari kesaksian warga jalan rusak ini sudah terjadi sekitar 12 tahun yang lalu, tepatnya dari tahun 2010 sudah mengalami kondisi rusak seperti ini," sebutnya. 


Edi yang juga Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jabar menegaskan, untuk pengajuan perbaikan kepemerintah sudah lebih dari tiga kali, namun hasilnya selalu nihil.


Pihaknya mengatakan, ini lah yang di rasakan oleh warga dalam posisi jenuh menunggu respon dianggap terlalu landai dari pemerintah setempat.

Kondisi jalan Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas KBB 


"Selain itu, dari hasil penelusuran, selain jalan lubang membahayakan pengendara jika turun hujan, perubahan musim juga sangat berpengaruh pada warga dimana debunya mengganggu warga sekitar," ungkapannya.


Kendati itu, pihaknya akan terus berupaya untuk kedepanya berkordinasi dengan Pemda terkait dengan adanya jalan di Bandung Barat.


"Sekiranya ada pontensi anggaran dari Pemprov Jabar saya akan berupaya mengalokasikan anggaran, mudah-mudahan dana alokasi yang bisa di manfaatkan untuk pembangunan jalan di Mekarjaya dan Tanjungjaya," jelas Edi.


Fani (40) warga Desa Mekarjaya mengatakan, kondisi ini sudah hampir puluhan tahun ia rasakan, dimana sulitnya akses ketika beraktivitas.

Fani (40) warga Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas KBB 


"Hampir 15 tahun kurang lebih kondisi ini, sudah melintas kalau musim hujan turun banjir dan lubang tidak terlihat sehingga banyak pengendara dan jatuh kasihan," katanya saat ditemui dilokasi.


Bukan hanya itu, lanjutnya, banjir kerap menggenangi teras hingga ruang tamu rumahnya ikut tergenang air.


"Banjir parah sekali disini, sekarang musim kemarau itu lebih parah yaitu debu yang membuat pandangan mata terganggu dan kotor, kemarin anak saya juga sakit batuk sesek nafas juga ya enggak tau itu sakit perubahan musim ya memang debu disini sangat menggangu," ungkapnya.






Berdasarkan pantauan tim SekitarKita.net Selasa (1/11/2022) siang. Menemukan sejumlah fakta baru terkait keluhan masyarakat di dua Desa tersebut.


Fakta lain buruknya jalan penghubung di dua Desa di Cihampelas KBB:


1. Warga menilai aspirasi tidak didengar melalui 3 kali pertemuan Musrengbang tingkat Kecamatan.


2. Warga di dua Desa Tanjungjaya dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas pasang pohon pisang ditengah jalan lubang.


3. Sedikitnya kendaraan sepeda motor dan mobil alami insiden kecelakaan


3. Banjir kerap menggenangi jalan berdampak kepemukiman warga sekitar.


3. Pasang baliho spanduk penolakan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 2024. Jika jalan rusak tak kunjung diperbaiki.


4. Tercatat survei ada sekitar 7 ribu hak pilih warga Desa Tanjungjaya dan 11 ribu hak pilih warga Desa Mekarjaya. Artinya ada ribuan warga yang memilih golput di Pilkada mendatang jika jalan tak kunjung diperbaiki Pemkab Bandung Barat.


5. Hampir 15 tahun jalan Kabupaten tersebut tak kunjung diperbaiki.


6. Melakukan perbaikan jalan hasil swadaya masyarakat (patungan).


7. Terhambatnya roda perekonomian yang memperlambat aktivitas sehingga masyarakat yang mayoritas pedagang dan petani merugi.


8. Debu muncul di perubahan musim. Memperhambat jarak pandang pengendara, menempel baju, rumah, kaca, dan menimbulkan batuk serta sesak.







Reporter/editor: Abdul Kholilulloh