-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Mengerikan, 33 Ekor Hewan Ternak Domba di Bandung Barat Mati, ternyata ini Pemicunya

Rabu, 02 November 2022 | November 02, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-02T09:00:28Z
Dispernakan KBB melakukan suntik vaksin pada hewan ternak kasus PMK melonjak (foto ilustrasi/ Abdul Kholilulloh).


Bandung Barat, SekitarKita.net,-

Sebanyak 6 ekor hewan ternak domba di Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kematian yang dipicu dari banyaknya aktivitas lalulintas ternak luar daerah.


Dispernakan Bandung Barat merinci, berdasarkan laporan pertengahan Oktober 2022. Kematian hewan ternak tersebut 

akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), setelah sempat zoro kasus pada Agustus 2022 lalu.

 


“Jadi warga Desa Sirnajaya itu membeli domba sebanyak 150 ekor dari luar daerah, ternyata ada enam domba yang mati. Semuanya terkonfirmasi PMK,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB. Wiwin Aprianti, di Ngamprah, Selasa 1 November 2022.


Wiwin menjelaskan, langkah mencegah penanggulangan langsung yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan. Ratusan domba lainnya kini tengah dilakukan isolasi atau pemisahan kandang agar tak menular ke ternak lain. 


"Kita langsung lakukan langkah-langkah lanjutan. Melakukan pengobatan, pemeriksaan intensif dan pemisahan kandang," terang Wiwin. 


Kendati demikian, pihaknya mengimbau, para peternak tetap waspada terhadap serangan PMK tersebut. Terlebih, saat membeli domba untuk ternak dari luar daerah. Peternak harus teliti terhadap kesehatan dan kondisi fisiknya. Jika tak mendesak, lebih baik tak membeli dulu dari luar daerah.


Ia menuturkan, untuk mengantisipasi kasus PMK kembali menikat, Dispernakan KBB bakal menggencarkan vaksinasi. Rencananya, gerakan vaksinasi domba tersebut bakal dimulai dari November-Desember 2022.


"Pelaksanaan vaksinasi, akan dibantu aparat TNI dari Kodim 0609 Cimahi. Para Babinsa nanti yang akan bantu nyuntiknya. Kalau aparat kepolisian, yang bantu kita untuk mensosialisasikan masalah vaksinasi pada para peternak,” tuturnya.


Wiwin menerangkan, kasus PMK pada sapi di wilayah KBB pada tahun ini, menelan korban kematian 1.389 ekor dari 17.018 ekor yang terpapar. Sedangkan sisanya 13.267 ekor berhasil disembuhkan. 


Diketahui, wabah PMK awal masuk Bandung Barat banyak menyerang sapi perah di wilayah Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua per-tanggal 21 Mei 2022. 


Untuk ternak domba yang terkonfirmasi PMK sepanjang tahun 2022 sebanyak 27 ekor. Jika dijumlahkan dengan serangan kedua sebanyak 6 ekor, maka keseluruhan domba mati terserang PMK adalah 33 ekor.


“Domba memang memiliki kecenderungan, lebih bertahan jika dibandingkan sapi,” jelasnya.


Wiwin pun menambahkan, sebagai bentuk perhatian dari pemerintah terhadap para peternak yang hewan ternaknya mengalami kematian lantaran terserang PMK, akan diberikan kompensasi.


Bantuan dari pemerintah tersebut, lanjutnta, masing-masing untuk sapi sebesar Rp10 juta/ ekor dan domba Rp1,5 juta/ ekor.


“Bulan September tahap satu, kita mengajukan sebanyak 952 dan tahap 2, ada 800 ekor. Tapi yang tahap 1 juga belum cair karena prosesnya lumayan panjang,” pungkas Wiwin.


Editor: Abdul Kholilulloh