-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Proyek Jalan Tol Getaci Terancam Batal, Kementerian PUPR: Tender Ulang

Sabtu, 21 Januari 2023 | Januari 21, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-21T15:57:02Z
Ilustrasi jalan Tol (foto: istimewa)


JAKARTA | sekitarkitaNET,- Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) terancam batal di bangun karena belum ada kesepakatan pembiayaan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus melakukan tender ulang. 


Untuk diketahui, Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap, yang akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah, dengan memiliki total panjang 206,65 Km, dan nilai investasi sebesar Rp56 triliun ini, diharapkan menjadi salah satu ruas yang cukup berperan penting untuk memecah arus lalu lintas kemacetan di masa mendatang di wilayah dari Gedebage hingga Cilacap.


Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap nantinya memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.


Awalnya proyek ini dimenangkan oleh perusahaan di balik konglomerat Martua Sitorus, hingga taipan tol Yusuf Hamka dan lainnya.


Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengungkapkan, alasan akan dilakukan tender ulang ini, disebabkan tidak kunjung terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan perbankan (financial close).


"Ditender ulang, karena kemarin tidak financial close," kata Hedy, di Gedung Parlemen, Sabtu (21/1/2023).


Sebelumnya, tol ini dimenangkan konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN, dan juga swasta milik beberapa konglomerat.


PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.


Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.


Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar. 


Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.


Meski ditender ulang, Hedy menjelaskan pembebasan lahan untuk ruas tol ini masih terus berjalan, dengan target penataan sampai Garut. Setelah ada investor baru nanti baru pembangunan tol ini baru akan dilaksanakan.


Adapun imbas pelaksanaan tender ulang ini akan berpengaruh pada penyelesaian proyek, karena proses konstruksi yang mundur.


Tol Getaci ini merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.


Saat ini progresnya sudah penetapan lokasi (penlok) wilayah Jawa Barat, dan dilanjutkan penetapan lokasi di Jawa Tengah. Setelah penlok dilakukan, terdapat proses pengadaan tanah seperti sosialisasi lalu musyawarah. Hingga selanjutnya dapat dimulai pembangunan Tol Getaci pada tahun 2023.


Pembangunan tol ini membutuhkan ongkos pembangunan mencapai Rp 56,2 triliun, dengan masa konsesi mencapai 40 tahun.


Adapun berdasarkan hasil pengumuman pelelangan Nomor 37.1/BPJT/L/GBTC/2021, untuk tarif tol awal untuk golongan I tahun 2024 mendatang ditetapkan sebesar Rp 2.025 per kilometer.


Sehingga jika dihitung secara kasar tarif tol yang harus dibayarkan dari pintu tol Gedebage hingga tol Cilacap dan sebaliknya mencapai Rp 418.466 untuk targetnya tol ini untuk tahap pertama dari Gedebage sampai Tasikmalaya bisa selesai pada 2024 mendatang. Selanjutnya dari Tasikmalaya sampai Cilacap pada 2029 mendatang.


Penulis : Daeng Yusvin/Tim