KOTA BANDUNG - SMPIT Al Fitrah mengadakan Wisuda Tahfidz Quran (TTQ) untuk pertama kalinya sejak sekolah tersebut berdiri. Sebanyak 63 wisudawan dengan perolehan hapalan juz 30-26 dan juz 1-3 dikukuhkan, di Masjid Al Fitrah Margahayu Raya Bandung, Sabtu (03/06/2023).
Tahun ini adalah tahun pertama dilangsungkannya Wisuda Tahfidz Qur'an setelah 6 tahun berdirinya SMPIT Al Fitrah. Kabar yang sangat di nanti-nanti tentunya oleh siswa, orangtua, guru, dan masyarakat untuk melaksanakan wisuda ini.
Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid (YPM) Al Fitrah, Ir. Kandar Rusnadar dalam sambutannya, menyerukan semangat dalam mencetak lulusan siswa SMPIT Al Fitrah yang cinta dengan Al Qur'an.
Senada dengan itu, Kepala Sekolah SMPIT Al Fitrah, Faridah, S.Pd., menyebutkan, wisuda TTQ ini berlangsung di tempat yang mulia yaitu di masjid. Maka dia berharap, akan selalu diingat oleh wisudawan Tahfidz Al Qur'an.
"Kelak pemuda- pemuda inilah yang akan memakmurkan masjid dimanapun berada. Semoga Allah selalu memberikan keistiqomahan dlm menghafal Al Qur’an," harapnya.
Koordinator TTQ SMPIT Al Fitrah selaku Ketua Kegiatan, Bapak Unen, S.Pd., menyatakan bahwa Wisuda tahfidz bukan ajang untuk hura hura seperti wisuda pada umumnya, dan wisuda tahfidz bukan momen selesainya atau akhir menghafal Al Qur'an.
"Lebih dari itu, wisuda tahfidz adalah gerbang awal untuk lebih sungguh sungguh lagi dalam meningkatkan dan mengulang hafalan," katanya.
Prosesi inti wisuda, siswa mentasmikan hapalan Al Qur'an ya secara bergiliran. Selanjutnya siswa dipanggil untuk mendapatkan syahadah yang diberikan oleh pengurus yayasan dan dilanjutkan dengan pengalungan medali oleh orang tua siswa.
Haru dan bangga yang dirasakan oleh orang tua melihat pencapaian anak yang luar biasa, dapat lulus hapalan Al Qur'an dengan baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Chandra Suseno selalu perwakilan Orang tua siswa.
Prosesi berikutnya seluruh wisudawan mengucapkan ikrar penghapal Al Qur'an yang dipandu langsung oleh Guru pembimbing dari guru-guru TTQ SMPIT Al Fitrah, Ustadz Suherman.
Diakhir prosesi, acara ditutup dengan tausyiah dengan pesan dari Ustadz Suherman. Ia menjelaskan bahwa penghafal Alquran yang sebenarnya tidak mesti hafal belasan, puluhan atau bahkan selesai 30 juz.
"Akan tetapi penghafal Alquran yang sebenarnya adalah bagaimana dengan hafalan yang dimiliki dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari dan merubah akhlak atau perilaku yang lebih baik dari sebelum menghafal Alquran," katanya.
Ustadz menyebutkan, untuk memulai menghafal Alquran adalah memperbanyak membaca Alquran. Semangat ini senada dengan surat yang pertama diturunkan yaitu Al Alaq ayat 1, Iqra, yang artinya bacalah.
"Janji Allah bagi para pejuang atau penghafal Al Quran adalah akan memberi syafaat di akhirat untuk 10 anggota keluarganya, kemudahan dan keberkahan di dunia," ujarnya.
