-->

Notification

×

Iklan atas tengah

Iklan

Pasang Iklan Anda di Sini

Dear Pemkab Bekasi, Ratusan Warga Kertamukti Tolak Pembangunan TPST 'Rumah Mu Wangi Rumah Ku Bau'

Rabu, 05 Juli 2023 | Juli 05, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-05T14:26:04Z
Ratusan warga Kertamukti Cibitung turun ke jalan menuntut pemerintah meninjau ulang rencana pembangunan TPST (foto: Abdul Kholilulloh).


KABUPATEN BEKASI| SekitarKita.NET,-

Ratusan warga turun ke jalan menuntut pemerintah meninjau ulang rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kampung Pisang Batu, RT01/RW03, Desa Kertamukti Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Rabu 05 Juli 2023.


Ratusan warga yang mayoritas ibu-ibu itu melakukan aksi dengan berjalan kaki dan membentangkan spanduk bertuliskan "Kami Menolak Pembangunan TPST di Desa Kertamukti" mereka berkumpul di titik Masjid Al- Kamin.


Lalu kemudian ada juga yang menulis 'Rumah Mu Wangi Rumah Ku Bau' dan juga bertuliskan 'Tolong Pikirkan Anak Cucu Kami, Tolak Pembangunan TPST, adapun tulisan itu bentuk protes yang di tujukan kepada DLH Kabupaten Bekasi.


Abdurrahim Ibnu Hakim, selaku koordinator aksi mengatakan, pihaknya melakukan aksi ini bentuk protes terhadap pemerintah yang di anggap tidak berpihak kepada masyarakat.

Ratusan warga Kertamukti Cibitung turun ke jalan menuntut pemerintah meninjau ulang rencana pembangunan TPST (foto: Abdul Kholilulloh).

"Kami menolak pembangunan TPST di wilayah Desa Kertamukti, kami minta pemerintahan untuk meninjau ulang dan pindahkan dari lokasi ini," kata Abdurrahim ditemui usai aksi Rabu sore.


Ia menjelaskan, adapun penolakan yang dilakukan oleh warga sekitar, kata dia, pembangunan TPST yang akan di bangun sangat dekat dengan permukiman dan hanya berjarak sekitar 100 meter.


“Karena jika mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2013, jarak dari TPST ke permukiman seharusnya minimal 500 meter," ujarnya.


"Sedangkan di TPST Kertamukti hanya 90 meter sudah berseberangan dengan permukiman warga, dampaknya akan lebih parah selain bau busuk sampah dilokasi ini juga pencemaran lingkungan dan udara,” sambungnya.


Abdurrahim yang juga sebagai Ketua DKM Masjid Al- Kamin mengatakan, menurutnya ada dua perumahan yang terdampak langsung. Yakni Perumahan Kertamukti Sakti Residence dan Taman Kertamukti.


“Lokasi TPST ini pas di belakang masjid Al Kamin tempat kami beribadah umat Islam disini, bisa dibayangkan bagaimana bau sampah ketika kita beribadah jika pembangunan TPST itu berjalan," cetusnya.


Kendati demikian, dalam aksi protes kali ini, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk meninjau ulang rencana pembangunan TPST di Desa Kertamukti.


“Kami mohon kepada para pemangku kebijakan untuk memindahkan rencana pembangunan TPST ini, semoga suara kami didengar," bebernya.


Sementara itu, hal yang sama dikeluhkan Imas warga sekitar, ia mengatakan, yang menjadi tuntutan warga pertama jarak terlalu dekat, dimana pembangunan TPST ditengah pemukiman padat penduduk.


"Kami warga di dua perumahan Kertamukti Residen dan taman kertamukti Residen lalu warga kampung Pisang Batu menolak keras pembangunan TPST yang akan berdampak buruk terhadap lingkungan," kata Imas.


Selain itu, lanjut Imas, dampak dari setelah dibangunnya TPST, selain bau busuk dilokasi sampah dan kawatir limbah air dan udara tercemar.


"Lingkungan akan tercemar bau sampah, dan udara jelas akan menggangu anak cucu kita kedepannya," ujarnya.


"Semoga tuntutan kami didengar oleh pemerintah daerah dan para petinggi disana," tandasnya.